Pakar psikologi Mesir, zakaria Ibrahim, menulis bahwa, “perempuan memilike kecenderuangan masokhisme/mencuntai diri sendiri yang berkaitan dengan kecenderungan untuk menyakiti diri(berkorban) demi kelanjutan keturunan”. Kecintaan kepada dirinya yang sakit yang memang telah menjadi kodrat yang harus dipikulnya, khususnya ketika haid, mengandung dan melahirkan, serta menyusui dan membesarkan anak. Karena adanya rasa sakit itu pula, Allah swt. Menganugrahinya kenikmatan bukan saja dalam hubungan seks, seperti halnya lelaki, melainkan juga dalam memelihara anak-anaknnya. Ini berbeda dengan lelaki. Tanpa kenikmatan disertai dengan kecenderuangan itu menjadikan perempuan kuasa mengatasi kesulitan dan itu, anak akan terlantar karena suami harus keluar rumah mencari nafkah buat istri dan anak-anaknya.
Lebih jauh para pakar menyatakan bahwa perasaan perempuan lebih cepat bangkit daripada lelaki sehingga sentiment dan rasa takutnya segera muncul. Hal ini berbeda dengan lelaki yang biasanya lebih berkepala dingin. Perempuan biasanya lebih cenderung kepada upaya menghias diri, kecantikan, dan mode yang beraneka ragam serta berbagai bentuk. Di sisi lain, perasaan perempuan secara umum kurang konsisten dibandingkan dengan lelaki. Perempuan lebih berhati-hati, lebih tekun beragama,cerewet, takut, dan lebih banyak berbasa basi. Perasaan perempuan lebih keibuan, ini tampak sejak anak-anak. Cintanya kepada keluarga serta kesadarannya tentang kepentiangan lembaga keluarga lebih besar daripada lelaki.
Prof. Reek,pakar psikolog Amerika yang telah bertahun-tahun melkukan penelitian tentang lelaki dan perempuan, menguraikan keistimewaan masing-masing dari segi kejiwaannya, antara lain sebagai berikut:
a. Lelaki biasanya merasa jemu untuk berlama-lama disamping kekasihnya. Hal ini berbeda dengan perempuan yang merasa nikmta berada sepanjang waktu bersama kekasihnya.
b. Lelaki senang tampil dalam wajah yang sama setiap hari, berbeda dengan perempuan yang setiap hari ingin bangkit dari pembaringannya dengan wajah yang baru. Itu sebabnya mode rambut dan pakaian perempuan sering beruabah, berbeda dengan mode lelaki.
c. Sukses dimata lelaki adalah kedudukan social yang terhormat serta penghormatan dari lapisan masyarakat, sedangkan bagi perempuan adalah menguasai jiwa raga kekasihnya dan memilikinya sepanjang hayat. Karena itu, lelaki, pada saat tuanya merasa sedih karena sumber kekuatan mereka telah habis , yakni kemampuan untuk bekeraja, sedangkan perempuan merasa tenang dan rela karena kesenangannya adalah dirumah bersama suami dan anak cucu.
d. Kalimat yang paling indah didengar perempuan dari lelaki adalah: “Kekasihku sunggu aku cinta padamu”, sedangkan kalimat yang paling indah diucapkan perempuan kepada lelaki yang ducintaninya adalah:”Aku bangga padamu”.
Disadur dari buku Perempuan karangan M. Quraish Shihab